Friday, June 19, 2009

Solusi Efisiensi



Seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah
tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan
yang efisien dan justru malah terlalu rumit.

Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini :

1.
Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang
terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang.
Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa
ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan
segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan
yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak
ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang
terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen
meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X
dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat
semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak
tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi
biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada
permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia
muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk
industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan.
Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas
angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur
pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2.
Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan
bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen
tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah
tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka
mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti
gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam
derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.

Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?. Mereka menggunakan pensil!.

3.
Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan
mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya
penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.

Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift,
waktu tunggu jadi berkurang.
Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi,
semakin cepat orang terlayani.

Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan
anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk
menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya
dari pekerjaan "menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".

Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid),
yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya.

Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi dari pada berfokus pada masalah.

No comments:

Post a Comment