Tuesday, October 25, 2011

Change Your Focus, Change Your Life


Change Your Focus


The Reason Many People Are Not growing is because they are not sowing. They are living self-centered lives. Unless they change their focus and start reaching out to others, they will probably remain in a depressed condition, emotionally, financially, socially, and spiritually.

By using the principle of sowing and reaping. "What you sow, is what you reap". Just as a farmer must plant some seeds if he hopes to reap a harvest, we, too, must plant some good seeds in the fields of our families, careers, businesses, and personal relationships. If u want to reap happiness, u have to sow some "happiness" seeds by making others happy. If u want to reap financial blessing, u must sow financial seeds in the lives of others. The seed always has to lead. Have a nice day !


Nice to read : Suatu ketika Guru Zen Foyin minum teh bersama Su Dongpo, seorang pejabat tinggi dan juga penyair di sebuah kedai makanan. Anehnya, seorang pelayan di kedai tersebut melayani keduanya secara berbeda. Guru Zen dilayani layaknya pelanggan pada umumnya, sedangkan Su Dongpo dilayani secara istimewa. Su Dongpo merasa kurang nyaman diperlakukan istimewa seperti itu. Ia pun berkali-kali mendesak pelayan tersebut agar mau memberikan pelayanan istimewa juga kepada Guru Zen. Namun pelayan itu sama sekali tidak menanggapi desakannya. Usai minum teh, Guru Zen membayar sesuai harga minuman yang sudah dipatok kedai tersebut. Tetapi sebelum beranjak pergi, Guru Zen dengan sikapnya yang ramah menyempatkan diri memberikan uang tambahan atau sering disebut uang tip kepada pelayan yang melayaninya tadi.

Tak urung sikap Guru Zen mengundang tanya dalam benak Su Dongpo. “Ehmmm, sikap pelayan tadi kurang baik bukan?” tanya Su Dongpo ragu. “Ya, betul. Boleh dibilang sikapnya terlalu materialistik dan kurang menyenangkan,” kata Guru Zen merinci. “Lalu kenapa Guru memberi tip kepadanya?” sergah Su Dongpo bingung. Guru Zen tersenyum, kemudian berkata singkat dan tegas, “Kalau memang dia seperti itu, lalu mengapa harus dia yang menentukan sikap saya?”

Kesimpulan:
Orang lain bebas memilih sifat yang mereka sukai. Kita pun bebas merespon sikap yang mereka tunjukkan terhadap kita. Entah dengan sikap senada, positif atau negatif, semuanya terserah kita. Tetapi akan lebih baik kita tidak terpancing dengan untuk merespon dengan negatif atau amarah bila mendapatkan perlakuan negatif.

Jangan biarkan orang lain menentukan sifat kita. Jadilah dirimu sendiri


Seorang bijak bercerita tentang filosofi pohon ....
Ada 3 hal yang kita bisa belajar tentang pohon kata dia :

1. Pohon tidak makan dari buahnya sendiri

Buah adalah hasil dari pohon...dari mana pohon memperoleh makan ? Pohon memperoleh makan dari tanah...semakin akarnya dalam semakin dia bisa menyerap nutrisi lebih banyak...ini berbicara tentang
kedekatan hubungan kita dengan alam semesta sebagai Sumber Kehidupan kita...

Ada cerita menarik...katanya buah kurma itu manis sekali...Kenapa bisa begitu ?

Menurut ceritanya pohon kurma itu ditanam di padang pasir...Bijinya ditaruh di kedalaman 2 meter kemudian ditutup dengan 4 lapisan...Sebelum pohon kurma itu tumbuh maka dia berakar begitu dalam sampai kemudian menembus 4 lapisan tsb dan menghasilkan buah yang manis di tengah padang pasir...

Ada proses tekanan begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa...Seperti perumpamaan pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan...

 2. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang

Kadang kita protes kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain...Ini bicara tentang prinsip
memberi...dimana kita ini
bukan bekerja untuk hidup, tetapi bekerja untuk memberi buah...artinya apa ? kita bekerja keras supaya
kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang membutuhkan...jadi bukan untuk kenikmatan sendiri...
cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu....tapi
tidak pernah ada kata cukup untuk memberkati orang lain dengan pemberian kita....

3. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji dan biji itu menghasilkan multiplikasi.

Ini bicara tentang bagaimana hidup kita memberi
impact terhadap orang lain...Katanya pemimpin itu bukan masalah posisi atau jabatan...tapi masalah
pengaruh dan inspirasi yang diberikan kepada orang lain...

Demikianlah yang diceritakan orang bijak itu tentang filosofi pohon..


Seorang pemuda berangkat kerja dipagi Hari.

Memanggil taxi, dan naik...

'Selamat pagi Pak,'...katanya menyapa sang sopir taxi terlebih dulu...

'Pagi yang cerah bukan?' sambungnya sambil tersenyum,... lalu bersenandung kecil.

Sang sopir tersenyum melihat keceriaan penumpangnya, dengan senang hati, Ia melajukan taxinya.

Sesampainya ditempat tujuan.. Pemuda itu membayar dengan selembar 20ribuan, untuk argo yang hampir 12  ribu.

'Kembaliannya buat bapak saja...selamat bekerja Pak..' kata pemuda dengan senyum.

'Terima kasih...' jawab Pak sopir taxi dengan penuh syukur...

'Wah.. aku bisa sarapan dulu nih... Pikir sopir taxi itu...

Dan ia pun menuju kesebuah warung.

'Biasa Pak?' tanya si mbok warung.

'Iya biasa.. Nasi sayur... Tapi.. Pagi ini tambahkan sepotong ayam'..jawab Pak sopir dengan tersenyum.

Dan, ketika membayar nasi , di tambahkannya seribu rupiah 'Buat jajan anaknya si mbok,.. 'begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan seribu, pagi itu anak si mbok berangkat kesekolah dengan senyum lebih lebar.

Ia bisa membeli 2 buah roti pagi ini... Dan diberikannya pada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah...cerita bisa berlanjut..Bergulir... .seperti bola salju...

Pak sopir bisa lebih bahagia Hari itu...
Begitu juga keluarga si mbok...
Teman2 si anak...
keluarga mereka...
Semua tertular kebahagiaan...

Kebahagiaan, seperti juga kesusahan, bisa menular kepada siapa saja disekitar Kita.

Kebahagiaan adalah sebuah pilihan...

Siapkah kita menularkan kebahagiaan hari ini ??  :) :)

No comments:

Post a Comment