Wednesday, August 3, 2011


Memotret bayi ibarat memotret hewan di alam liar. Mereka punya sejuta ekpresi dan gerakan bagus, tetapi anda harus sabar menunggunya. Ada beberapa faktor penting saat memotret bayi, simak triknya agar anda bisa jadi fotografer handal untuk si kecil.


◄KAMERA DAN SETELANNYA►

Gunakan kamera jenis dslr atau digital single-lens reflex untuk menghasilan foto-foto yang bagus. Keunggulan kamera dslr:
  • Kamera dslr mampu mengabadikan adegan dengan cepat dan tanpa jeda. Ini tidak seperti kamera digital pocket yang saat tombol kameranya dipencet, terjadi jeda waktu sepersekian detik sebelum gambar diambil - shutter lag.
  • Saat memotret di dalam ruangan, asa/iso bisa dinaikkan sampai 6400 agar anda tidak perlu menggunakan flash. Flash dapat mengganggu bayi karena kilat cahayanya memaksa pupil mata bayi membesar. Jika ingin menggunakan flash di ruangan, nyalakan dulu lampu ruangan sehingga pupil mata bayi membesar untuk menyesuaikan dengan nyala lampu. Dengan begitu, mata bayi telah beradaptasi saat terpapar flash kamera.
  • Saat ini teknologi kamera dslr sudah maju dan harganya semakin murah. Kecanggihan teknologi kamera dslr keluaran 4 tahun lalu dibanding keluaran tahun ini, berbeda jauh. Kamera terbaru memiliki sensor gambar, karakter dan kontras warna lebih bagus, sehingga memotret jadi semakin menyenangkan.
  • Kamera dslr model terbaru memiliki asa hingga 32.000 sehingga sanggup menghasilkan gambar yang sangat berkualitas. Untuk foto dokumentasi keluarga, asa/iso 6400 cukup dalam menghasilkan gambar ukuran 5r.
  • Gunakan setelan “manual”, bukan “auto” dan pastikan shutter tinggi agar bisa menghasilkan gambar-gambar yang freeze, atau tidak kabur.
  • Gunakan lensa normal hingga medium tele. Jangan gunakan lensa wide atau lebar sebab dapat membuat bagian tubuh bayi terdistorsi, misalnya kepala atau kakinya jadi besar.

◄BUNDA DAN AYAH FOTOGRAFER►

  • Bergeraklah sigap dan cepat untuk memotret bayi karena bayi juga bergerak dengan cepat. Tetapi anda juga harus sabar, dalam arti siap menunggu momen terbaik.
  • Pegang terus kamera dan intip terus bayi dari lubang kamera, tunggu sampai dia beraksi. Bila ada adegan bagus, jepret sebanyak-banyaknya.
  • Jangan memotret saat anda sendirian agar anda bisa memotret bayi dengan leluasa. Anda butuh orang dewasa lainnya untuk menjaga bayi, mengarahkan bayi, atau ikut menjadi obyek foto, misalnya dengan menggendong atau membimbing bayi berjalan.
  • Ambil gambar dari berbagai angle. Ada foto bayi yang adegannya tampak bagus, ada yang biasa-biasa saja, mengapa? Kuncinya adalah angle atau sudut pengambilan gambar.
  • Untuk lebih menguasai teknik memotret ikuti mini workshop fotografi, yang saat ini banyak diadakan dengan menghadirkan instruktur fotografer profesional.

◄BAYI►

  • Semua bayi pada dasarnya lucu, meski pun tubuhnya kurus, rambutnya tipis atau kulitnya gelap. Tinggal bagaimana kejelian anda mengabadikan momen terbaiknya dan memilih angle.
  • Semua aktivitas bayi menarik untuk difoto, misalnya ketika dia sedang makan, mandi, bermain, atau tidur.
  • Foto bayi harus natural. Sebelum difoto, bayi tidak perlu didandani berlebihan, misalnya wajahnya dibedaki, bibirnya dipulas lipstick, rambutnya ditata, dipakaikan bando besar, atau pakaiannya kelewat rapi. Ini menghasilkan foto yang tidak natural.
  • Jangan sampai ekspresi bayi tenggelam oleh benda-benda atau warna-warni di sekitarnya. Kenakan pakaian polos, berwarna putih atau warna lembut. Singkirkan benda-benda di dekat bayi, seperti boneka atau bantal, ganti sepreinya dengan motif polos jika bayi difoto saat tidur.
  • Momen bagus dapat dipancing atau diciptakan. Buatlah bayi tertawa, berteriak atau menggerak-gerakkan tangan, dengan memanggil namanya atau menggoyangkan mainan dalam jarak pandang matanya.


Polah tingkah bayi selalu menarik untuk diamati dan diabadikan. Mulai dia hadir di dunia hingga bertumbuh kembang. Ayo ambil kamera untuk mengabadikannya. Jangan biarkan momen-moment berharga terlewatkan.

  • Sedang IMD atau inisiasi menyusu dini: ambil foto dengan angle eye level, saat bayi mengangkat muka atau menoleh ke arah anda.
  • Di inkubator: jangan gunakan flash karena mungkin membahayakan bayi, selain itu cahaya akan memantul dari kaca inkubator. Foto diambil sejajar dengan inkubator, eye level dengan bayi. Foto ini akan menjadi dokumentasi yang sangat berharga.
  • Di dalam boks: buka salah satu pagar boks agar bisa memotret dalam angle eye level. Memotret dari atas kurang bagus karena bidang sempit. Jangan tergoda untuk menggunakan lensa wide agar seluruh tubuh bayi masuk ke dalam frame. Ini dapat mengakibatkan distorsi - salah satu bagian tubuh bayi tampak lebih besar
  • Tidur di ranjang: jika bayi tidur telentang, foto dari arah atas. Anda berdiri di ranjang atau menggunakan tangga. Jika posisi tidur miring, foto dari arah sejajar tempat tidur, eye level. Posisi bayi dapat direkayasa agar lebih lucu, misalnya, perlahan-lahan kita pindahkan tangannya ke muka seperti orang sedang menopang dagu.
  • Momen baptis: di acara ini bayi digendong orangtuanya dan di kanan kiri bayi banyak orang dewasa. Fokus foto harus ke bayi dan orang di kanan kirinya tidak penting. Naiklah ke atas kursi agar bisa mendapat angle agak tinggi, sehingga wajah bayi terlihat. Jangan memotret dalam angle sejajar.
  • Di stroller: stroller dapat menenggelamkan tubuh bayi. Tidak usah memasukkan seluruh stroller ke dalam frame. Fokus pada bayi saja, dudukkan dia menyender, angle dari depan, eye level.
  • Belajar berjalan: angle dari depan. Anda duduk atau tiarap di depan bayi, eye level dan jepret terus adegan dia melangkahkan kaki, sambil sesekali jatuh. Minta bantuan orang dewasa untuk menitah bayi.
  • Bermain: ambil gambar dengan cara mencuri-curi dan bayi tidak perlu dipanggil untuk menoleh ke arah anda. Saat ia sedang asyik bermain di pekarangan, fotolah diam-diam dengan menggunakan lensa panjang atau tele sehingga anda bisa mendapatkan gambar-gambar indah dan hidup ala bidikan paparazzi.

No comments:

Post a Comment