Thursday, November 4, 2010

Menghitung Lemak Tubuh

Sebelum melakukan diet, sebaiknya hitung dulu berapa indeks massa tubuh (BMI). Karena hasil dari perhitungan BMI ini bisa menentukan apakah seseorang sudah ideal, kurus atau termasuk kelebihan berat badan.

Caranya mudah, yang penting tahu berat badan dan tinggi badan. Karena Cara untuk menghitung nilai indeks massa tubuh berdasarkan nilai Tinggi dan Berat Badan yang dimiliki. Perhitungan ini berlaku sama untuk laki-laki maupun perempuan. Penasaran...? Baca aja lebih lanjut...

Seperti dikutip dari BBC,cara menghitungnya dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.

Misalnya seseorang berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter). Cara menghitungnya :
pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56.
Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43.
Berarti nilai BMI dari orang tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

Kategori BMI adalah:

1. Nilai indeks massa tubuh kurang dari 19 tergolong ke dalam kelompok kurus.
2. Nilai 19-24,9 masuk ke dalam kelompok ideal.
3. Nilai antara 25-29,9 masuk kelompok kelebihan berat badan (gemuk).
4. Jika mencapai nilai 30 atau lebih maka orang tersebut masuk ke dalam kelompok obesitas.

Resiko kesehatan akan bertambah besar jika seseorang memiliki nilai indeks massa tubuh 25 atau lebih. Karena akan semakin besar kemungkinan orang tersebut terkena penyakit jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat dan berolahraga.

Resiko kesehatan yang kemungkinan dimiliki oleh orang dengan nilai indeks massa tubuh di atas 25 adalah tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung, stroke, diabetes, arthritis, sakit pinggang atau juga berhubungan dengan psikologisnya.

Bagi yang memiliki indeks massa tubuh besar tidak ada salahnya untuk mulai melakukan diet yang sehat dengan mengurangi asupan kalori, perbanyak aktivitas fisik, menerapkan pola hidup yang sehat atau dengan berkonsultasi ke dokter gizi.

BMI merupakan salah satu alat untuk mengetahui apakah seseorang perlu melakukan diet atau tidak, tapi BMI ini hanya untuk melihat kelebihan berat badan akibat lemak. Jadi untuk orang yang berotot, atletis, ibu hamil, pembacaan BMI mungkin akan kurang tepat.

Tuesday, November 2, 2010

Positive Thinking

Dr. Masaru Emoto San dalam bukunya tersebut telah meneliti bahwa bila seseorang tidak berpikir positif ( positif thinking ) yang terus-menerus akan meresonansi organ-organ tubuh tertentu sehingga organ-organ tubuh tersebut tidak bisa berfungsi dengan maksimal, akibat selanjutnya akan dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif, dari yang ringan hingga yang fatal.

Misalnya, bila sering cemas, maka lambung akan terresonansi, akibatnya akan terjadi gangguan pencernaan berat, yang dalam jangka panjang lambungnya akan tidak sehat.

Secara ringkas, demikian hasil penelitian Dr. Masaru tentang berpikir negatif dan penyakit yang bisa ditimbulkan, sebagai berikut:

* Bahwa jika kita sering membiarkan diri kita stress, maka kita akan mengalami gangguan pencernaan.

* Bila kita sering khawatir, kita bisa terkena sakit punggung.

* Bila kita mudah tersinggung, maka kita akan terkena insomnia (susah tidur).

* Bila sering kebingungan, akan terkena sakit tulang belakang bagian bawah.

* Bila sering membiarkan rasa takut yg berlebihan, akan mudah terkena penyakit ginjal.

* Bila suka cemas akan diikuti sakit dyspepsia (sulit mencerna).

* Bila suka marah bisa sakit hepatitis.

* Bila sering apatis/acuh terhadap lingkungan, bisa mengakibatkan vitalitas melemah.

* Bila Anda sering tidak sabar, bisa mengakibatkan diabetes (sakit gula).

* Bila sering merasa kesepian, bisa mengakibatkan sakit demensia senelis (memori dan kontrol
fungsi tubuh berkurang & bisa menyebabkan kematian !!)

* Bila sering bersedih, bisa menderita leukemia (yg hingga kini belum ada obatnya)

* Bila selalu dengki/iri hati terhadap seseorang, mudah mengakibatkan kulit bernanah atau cantengan.

Jika disimpulkan, mengenai pikiran negatif apa saja yang bisa menimbulkan penyakit, inilah jawabannya:


Stress, Rasa khawatir yang berlebihan, Mudah Tersinggung, Bingung, Rasa Cemas, Pemarah, Apatis, Tidak sabar, Sering merasa Kesepian, Sering merasa sedih dan Iri hati serta Dengki.

Lalu timbul Pertanyaan, bagaimana kita bisa menghentikan pikiran-pikiran negative tersebut ??

Caranya bermacam-macam, tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa selalu mengendalikan pikiran kita agar jangan sampai sedikitpun dicemari oleh pikiran negatif.

Nah agar pikiran Anda tidak selalu dicemari oleh pikiran seperti itu, Anda bisa coba resep saya, cara ini bukan satu-satunya sih, masih banyak cara yang lain, tapi setidaknya bisa Anda coba,

kita perlu selalu berpikir netral dalam setiap kejadian. Bisa juga kita selalu berpikir seolah-olah semua kejadian baik-baik saja.

Jika kita bisa berpikir netral dan berpikir semua kejadian adalah baik-baik saja, maka kita akan bisa selalu bersyukur dalam segala kejadian, dan setiap saat. Kalau sudah begini, tentu saja pikiran kita akan bisa terbebas dari pencemaran pikiran-pikiran negatif.


Cobalah selalu mem filter semua perasaan atau emosi Negatif kita agar tidak menimbulkan pencemaran pada pikiran sendiri, dengan cara selalu bersyukur setiap saat. Kalau sudah bisa melakukan seperti ini terus-menerus kelak berbagai masalah dan penyakit bisa di counter dengan sendirinya. Segala masalah bisa tuntas dan badan Anda pun akan terasa sehat walafiat tidak kurang suatu apapun.

Anda Belum yakin?? Silahkan Anda Buktikan sendiri, cobalah amati orang-orang dilingkungan Anda yang mengidap beberapa penyakit diatas.
Apakah memiliki penyebab yang sama dengan uraian diatas atau tidak, atau mungkin Anda ingin menambahkan ??