“Bosan jadi pegawai”
atau “Bosan jadi orang gajian” atau “Bosan jadi karyawan” atau banyak
slogan-slogan lain yang senada ? Sebagian diantaranya adalah judul
sebuah program televisi yang mengangkat tema tentang ke-wirausaha-an.
Wirausaha menjadi kata yang populer akhir-akhir ini, ketatnya persaingan
dunia kerja membuat banyak orang berpikir tentang wirausaha. Tapi
ternyata tidak hanya itu, bahkan bagi orang yang sudah mapan bekerja-pun
wirausaha masih menjadi pilihan dalam hidup yang ingin diraih.
Penyebabnya bisa karena terlalu padatnya jam kerja sehingga menciptakan
kejenuhan dan kebosanan, atau impian untuk bisa bekerja dalam waktu yang
fleksibel sehingga memberikan kesempatan berkumpul bersama keluarga
lebih banyak atau ada juga yang memilih berwirausaha karena alasan
ekonomi semata.
Well, apapun alasannya sah-sah saja bagi siapapun termasuk kita untuk berwirausaha. Memulai wirausaha bisa dibilang gampang-gampang susah, gampang bagi sebagian orang namun bisa sangat susah bagi sebagian orang yang lain. Ada sebuah ungkapan yang meski terdengar konyol namun ada benarnya juga, yakni “jadilah bodoh untuk memulai wirausaha”. Ada benarnya karena semakin tinggi pendidikan dan pengetahuan seseorang, ia cenderung terlalu banyak pertimbangan ketika akan melakukan sesuatu termasuk memulai wirausaha sehingga seperti sangat kesulitan untuk memulai wirausaha, bahkan banyak yang akhirnya memutuskan tidak jadi ber wirausaha. Aneh tapi terasa familiar ? Begitulah, jika ingin memulai wirausaha jangan terlalu banyak pertimbangan dan perhitungan, karena wirausaha = action, It’s all about action. Jadi apapun usaha yang kita pilih, berhasil atau tidaknya tergantung pada action yang kita ambil.
Kita boleh melakukan survey tentang jenis atau bidang-bidang wirausaha, tentang prospeknya, tentang persaingannya ataupun tentang apa saja yang berkaitan dengan bidang wirausaha yang ingin kita geluti. Tapi intinya kita harus mengambil tindakan, take action. Kita tidak bisa terus-menerus hanya melakukan survey, mencari informasi dan seterusnya. Pada akhirnya kita harus bertindak, action. Batasi diri kita dalam melakukan survey, misalnya 1 bulan. Setelah itu kita harus mulai action karena wirausaha = action. Sekali lagi it’s all about action.
Setelah berhasil memulai wirausaha (selamat karena kita telah melampaui fase yang paling sulit), kita membutuhkan ilmu dan pengetahuan untuk menjalankan dan mengembangkan usaha kita. Kita bisa belajar dari orang –orang yang telah berhasil maupun dari mereka yang gagal agar kita bisa menghindari kegagalan. Jadi “jadilah (seolah) bodoh untuk memulai wirausaha, dan jadilah pandai untuk menjalankan dan mengembangkan usaha”. Belajar dan meng-upgrade kemampuan dan pengetahuan harus kita lakukan seiring proses usaha kita. Orang bijak mengatakan bahwa cara belajar yang paling baik adalah dengan mengerjakannya, learning by doing.
Jadi selamat ber wirausaha dan semoga sukses, take action lalu “follow up” atau tindak lanjuti dengan “learning by doing”.
Well, apapun alasannya sah-sah saja bagi siapapun termasuk kita untuk berwirausaha. Memulai wirausaha bisa dibilang gampang-gampang susah, gampang bagi sebagian orang namun bisa sangat susah bagi sebagian orang yang lain. Ada sebuah ungkapan yang meski terdengar konyol namun ada benarnya juga, yakni “jadilah bodoh untuk memulai wirausaha”. Ada benarnya karena semakin tinggi pendidikan dan pengetahuan seseorang, ia cenderung terlalu banyak pertimbangan ketika akan melakukan sesuatu termasuk memulai wirausaha sehingga seperti sangat kesulitan untuk memulai wirausaha, bahkan banyak yang akhirnya memutuskan tidak jadi ber wirausaha. Aneh tapi terasa familiar ? Begitulah, jika ingin memulai wirausaha jangan terlalu banyak pertimbangan dan perhitungan, karena wirausaha = action, It’s all about action. Jadi apapun usaha yang kita pilih, berhasil atau tidaknya tergantung pada action yang kita ambil.
Kita boleh melakukan survey tentang jenis atau bidang-bidang wirausaha, tentang prospeknya, tentang persaingannya ataupun tentang apa saja yang berkaitan dengan bidang wirausaha yang ingin kita geluti. Tapi intinya kita harus mengambil tindakan, take action. Kita tidak bisa terus-menerus hanya melakukan survey, mencari informasi dan seterusnya. Pada akhirnya kita harus bertindak, action. Batasi diri kita dalam melakukan survey, misalnya 1 bulan. Setelah itu kita harus mulai action karena wirausaha = action. Sekali lagi it’s all about action.
Setelah berhasil memulai wirausaha (selamat karena kita telah melampaui fase yang paling sulit), kita membutuhkan ilmu dan pengetahuan untuk menjalankan dan mengembangkan usaha kita. Kita bisa belajar dari orang –orang yang telah berhasil maupun dari mereka yang gagal agar kita bisa menghindari kegagalan. Jadi “jadilah (seolah) bodoh untuk memulai wirausaha, dan jadilah pandai untuk menjalankan dan mengembangkan usaha”. Belajar dan meng-upgrade kemampuan dan pengetahuan harus kita lakukan seiring proses usaha kita. Orang bijak mengatakan bahwa cara belajar yang paling baik adalah dengan mengerjakannya, learning by doing.
Jadi selamat ber wirausaha dan semoga sukses, take action lalu “follow up” atau tindak lanjuti dengan “learning by doing”.
No comments:
Post a Comment