Tuesday, October 25, 2011
Penilaian Orang Singapura Terhadap Indonesia
Suatu pagi, kami menjemput seseorg klien di bandara. Org itu sdh tua, kisaran 60 thn. Si Bpk adl pengusaha asal Singapura, dgn logat bicara gaya melayu & english, beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kpd kami yg msh muda.
Beliau berkata, "Ur country is so rich!"
Ah biasa banget denger kata2 itu. Tapi tunggu dulu... "Indonesia doesn't need the world, but the world needs Indonesia," lanjutnya. "Everything can be found here in Indonesia, U don't need the world."
"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di kalimantan, dunia pasti kiamat. Dunia yg butuh Indonesia! Singapura is nothing, we can't be rich without Indonesia.. 500.000 org Indonesia berlibur ke Singapura tiap bulan.. Bisa terbayang uang yg masuk ke kami, apartemen2 terbaru kami yg beli org2 Indonesia, ga peduli harga selangit, laku keras.
Lihatlah RS kami, org Indonesia semua yg berobat. Trus, kalian tau bgmna kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan Indonesia masuk? Ya, bener2 panik. Sangat terasa, we are nothing. Kalian tau kan kalo Agustus kmrn dunia krisis beras. Termasuk di Singapura dan Malaysia? Kalian di Indonesia dgn mudah dpt beras.. Liatlah negara kalian, air bersih di mana2, liatlah negara kami, air bersih pun kami beli dari Malaysia. Saya ke Kalimantan pun dlm rangka bisnis, krn pasirnya mengandung permata.
Terliat glitter kalo ada matahari bersinar. Penambang jual cuma Rp 3.000/kg ke pabrik china, si pabrik jual kembali seharga Rp 30.000/kg. Saya liat ini sbg peluang.. Kalian sadar tidak kalo negara2 lain selalu takut meng-embargo Indonesia?! Ya, karena negara kalian memiliki segalanya.
Mereka takut kalau kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. Harusnya KALIANLAH YG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Belilah pangan dari petani2 kita sendiri, belilah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri.. Tak perlu impor klo bisa produk sendiri. Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, INDONESIA WILL RULES THE WORLD!!!"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment